Skripsi MPI
PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MEMBENTUK KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI SEKOLAH SMA WACHID HASYIM 1 SURABAYA
Kedisiplinan merupakan bagian penting dalam pendidikan, baik dalam konteks
pendidikan formal, pendidikan non formal, maupun pendidikan informal. Permasalahan
mengenai kedisiplinan merupakan hal yang sudah umum dan sering terjadi, baik di dalam
lingkungan masyarakat maupun di dalam lingkungan sekolah. Disiplin dalam pengertian
berarti ketaatan atau kepatuhan seseorang terhadap peraturan atau tata tertib yang telah dibuat
atau disepakati.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang Peran Guru BK Dalam
Membentuk Kedisiplinan Peserta Didik Di Sekolah SMA Wachid Hasyim 1 Surabaya.
Sehingga dalam penelitian terdapat dua rumusan masalah (1) Bagaimana peran guru BK dalam
membentuk kedisiplinan peserta didik di sekolah SMA Wachid Hasyim 1 Surabaya? (2)
Strategi apa yang digunakan dalam membentuk nilai disiplin pada peserta didik di sekolah
SMA Wachid Hasyim 1 Surabaya?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian di Sekolah SMA Wachid
Hasyim 1 Surabaya menerapkan kedisiplinan peserta didiknya dengan menggunakan beberapa
strategi yang telah disusun oleh Wakasis dan diterapkan/didampingi oleh guru BK. Sehingga
strategi yang ada berjalan sesuai yang diharapkan oleh sekolah. Dalam penelitian ini
menggunakan data primer yang didapatkan melalui penelitian yang berupa wawancara dengan
guru BK dan staff nya di Sekolah SMA Wachid Hasyim 1 Surabaya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) peran guru BK di Sekolah SMA Wachid
Hasyim 1 Surabaya dalam membentuk kedisiplinan peserta didik di sekolah, yaitu membantu
dan mendampingi peserta didik dalam menertipkan dan mendisiplankan peserta didik mulai
dari awal masuk sekolah dengan cara menunggu di depan gerbang sekolah ketika waktu awal
masuk sekolah dikarenakan takut ada yang terlambat. (2) strategi yang digunakan di sekolah
SMA Wachid Hasyim 1 Surabaya dalam membentuk kedisiplinan peserta didik, ialah pertama
adalah melakukan scrining (penjaringan) ketika masuk sekolah yang tidak memakai atribut
yang telah ditentukan. Kemudian yang kedua adalah memberikan pembinaan ke peserta didik
secara spritual seperti shalat dhuha dan membaca surat yasin beberapa kali. Kemudian yang
ketiga masing-masing guru memiliki jurnal yang berisi catatan sikap, kemudian untuk peserta
didik memiliki buku penghubung untuk mencatat riwayat pelanggaran yang dilakukan. Guru
BK memiliki buku rekap keterlambatan peserta didik dan juga memiliki buku poin atas
pelanggaran yang dilakukan peserta didik, poin tersebut yang nantinya berpengaruh terhadap
kenaikan kelas.
Kata Kunci: Guru BK, Kedisiplinan, SMA Wachid Hasyim 1 Surabaya
Tidak tersedia versi lain