Skripsi AT
DIMENSI SPIRITUALITAS DALAM MUSIK PERSPEKTIF JALALUDDIN RUMI
Penelitian ini dilatar belakangi dengan berbagai macam simpang siur dan
hukum tentang musik yang beredar di masyarakat, para Ulama’ ada yang
berargumen bahwa Musik merupakan sesuatu yang makruh, ada juga yang
berpendapat Musik merupakan sesuatu yang mubah. Berbagai pendapat
tersebut kemudian membuat penulis gelisah setelah mempelajari dan membaca
sejarah Tarekat Mawlawiyyah yang di dirikan oleh Shaykh Jalaluddin Rumi.
Dalam Tarekatnya Jalaluddin Rumi menggunakan instrumen musik sebagai
pendorong wushul. Dengan demikian sekilas pemahaman penulis bahwa Musik
dapat diaplikasikan sebagai instrumen untuk menggapai wuhsul.
Penelitian ini merupakan library research atau penelitian pustaka yang
mengkaji tentang penggunaan musik (sama’) dalam tradisi tasawuf dan praktik
sama’ tersebut dalam Tarekat maulawiyah yang didirikan oleh Jalaluddin
Rumi, yang mana sama’ merupakan ciri menonjol dari tarekat tersebut. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan teori hermeunetika fenomologis
(Heidegger) yang digunakan untuk memahami teks secara eskistensial guna
membahas proses mendengarkan musik (sama’) dalam tasawuf secara
menyeluruh. Tujuan dari penggunaan teori tersebut ialah untuk melihat sisi
kehidupan para sufi yang terkait dengan penggunaan musik (sama’) dari sudut
pandang hierarki kebutuhan manusia, sehingga kemudian akan dipahami
bagaimana musik menempati perannya dalam tradisi tasawuf.
Penelitian ini menemukan spiritualitas dalam musik, tujuan utama
dilakukannya sama’, dan mendengarkan musik menjadi bagian utama di
dalamnya ialah untuk sampai pada keadaan ekstase (wajd), yang secara
sederhana dapat dipahami sebagai bentuk penyerahan diri sepenuhnya kepada
Allah ‘Azza wa Jalla. Melihat hal tersebut dari sudut pandang teori
hermeunetika fenomologis (Heidegger), penulis menemukan bahwa tasawuf
merupakan pemahaman eksistensial yang merupakan tingkat tertinggi dalam
tangga kebutuhan manusia oleh kaum sufi. Apa yang disebut sebagai bentuk
penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah merupakan pengalaman spiritualitas
yang dalam hal ini dihantarkan oleh musik. Pengaruh musik terhadap jiwa para
sufi menghantarkan mereka pada persatuan dengan Tuhan, sehingga kemudian
musik memiliki peran dan menempati posisi yang signifikan dalam tasawuf,
karena musik menjadi sarana atau media yang penting dalam proses eksistensial
diri kaum sufi dalam mencapai tingkat spiritual yang tertinggi yakni ma’rifat .
Kata kunci: Spiritualitas, Sufi, Musik.
Tidak tersedia versi lain