Skripsi IAT
TAFSIR FEMINIS: STUDI KRITIS PENAFSIRAN AMINA WADUD ATAS QS AL-QASAS: 7 DALAM QUR'AN AND WOMAN
Liffa Nur Rohmah, 2019.1213.4075, Tafsir Feminis: Studi Kritis Penafsiran
Amina Wadud atas QS al-Q{as}as}: 7 dalam Qur’an and Women.
Skripsi Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir STAI Al Fithrah Surabaya
Islam melalui risalah Nabi Muhammad Saw hadir sebagai rahmat bagi segenap alam,
dan secara khusus memberikan pembebasan bagi perempuan. Mengangkat mereka dari
penindasan-penindasan yang dilakukan tradisi sosial kepada mereka di era pra-Islam.
Pembebasan dan kemerdekaan ini dilakukan secara total, baik dari segi sosial maupun
spiritual. Belakangan, ayat-ayat yang membebaskan perempuan dan dibaca secara tekstual
oleh sejumlah akademisi muslim, dan dinilai bertentangan dengan spirit yang dibawa Islam
itu sendiri dikritik habis-habisan. Selain menarasikan kesetaraan laki-laki dan perempuan,
al-Qur’an bahkan menyatakan bahwa sama seperti laki-laki, perempuan juga bisa menerima
wahyu ilahi.
Skripsi ini berusaha melakukan rekonstruksi penafsiran ayat yang menyatakan
perempuan bisa menerima wahyu dan menjadi nabi sebagaimana laki-laki seperti yang telah
dideklarasikan oleh Amina Wadud melalui analisis penafsiran QS al-Q{ash}ash}: 7. Skripsi ini
merumuskan dua pertanyaan utama: 1) bagaimana penafsiran Amina Wadud terhadap QS
al-Q{ash}ash}: 7 dalam Qur’an and Women: Rereading the Sacred Text from a Woman’s
Perspektive, dan 2) Bagaimana implikasi penafsiran Amina Wadud dalam Qur’an and
Women: Rereading the Sacred Text from a Woman’s Perspektive.
Skripsi ini merupakan penelitian kualitatif, berdasarkan data-data kepustakaan dengan
fokus pada karya Amina Wadud Qur’an and Women, dengan menggunakan metode analisis
kritis.
Skripsi ini menganalisis penafsiran Amina Wadud terhadap QS al-Q{ash}ash}: 7, ayat
yang dijadikan argumentasi untuk menyinggung kenabian perempuan. Hasil penelitian ini
menemukan bahwa, 1) penafsiran atau analisis Amina Wadud atas ayat tersebut menyatakan
bahwa umm Mu>sa> adalah nabi perempuan, berlandaskan kata awha> yang ada pada ayat
tersebut. 2). Penafsiran Amina Wadud terhadap QS al-Q{ash}ash}:7 berimplikasi pada
kesenjangan konsep kesetaraan berikutnya. Dengan demikian, Wadud bukan lagi
mengusung atau memperjuangkan kesetaraan gender, tapi lebih pada memenangkan gender
(the winner gender).
Kata Kunci: Tafsir, Feminis, Amina Wadud, al-Q{ash}ash}: 7 Nabi Perempuan,
Tidak tersedia versi lain