Skripsi IAT
AYAT-AYAT TAFAKKUR DALAM ALQURAN (Studi tafsir sufistik Al-Qushairi dalam Lathaif al-Isyarat)
ILHAM AKBAR, NIM: 201912134091 TAFSIR AYAT-AYAT TAFAKKUR (Studi
Atas Penafsiran Al-Qushairi dalam Lathaif Al-Isyarat)
Tafakkur, yang bersumber dari penggunaan akal, menjadi pusat manusia dalam
mengeksplorasi makna kehidupan. Namun, gemerlapnya dunia modern dan kemajuan
teknologi sering mengalihkan perhatian manusia dari tafakkur. Penelitian ini bertujuan
untuk memperdalam pemahaman tentang makna tafakkur dalam perspektif al-Qushairi,
seorang sufi terkenal dari masa lampau. Dalam tafsirnya Lathaif Al-Isyarat, al-
Qushairi memberikan penafsiran mendalam tentang ayat-ayat tafakkur, yang
menggambarkan bagaimana tafakkur dapat menjadi sarana untuk mengenal Tuhan
melalui hati. Untuk itu diharapkan penelitian ini dapat menginspirasi generasi baru
untuk memahami dan menghargai tradisi spiritual sufi serta merangkul berbagai
dimensi ilmu pengetahuan untuk mengembangkan kesadaran diri. Mengingat tidak
banyak para peneliti mengkaji pemikiran para ulama-ulama sufi. Untuk itu peneliti
akan mengkaji bagaimana kosnep tafakkur dalam Lathaif Al-Isyarat dapat menjadi
tangga menuju Makrifatullah.
Peneliti ini befokus pada pembahas ayat-ayat tafakkur dalam penafsiran al-
Qushairi, serta bagaimana mengimplementasikannya dalam kehidupan di ara modern.
Peneliti ini menggunakan anlisis deskriptif yang memberikan gambaran yang jelas
mengenai makna tafakkur secara umum dan sistematis. Dengan menyajikan penjelasan
yang sedrhana dan mudah di pahami. Selain itu peneliti mengkaji secara kualitatif
dalam mencari setiap maksud dari teori yang di kaji. Peneliti dalam menafsirkan ayat-
ayat tafakkur menggunakan metode maudhu’i. dengan mengkombinasikan penafsiran-
penafisran ualama terkait yang membahas ayat tersebut.
Penafsiran Al-Qushairi terhadap ayat-ayat tafakkur melibatkan dua typology: orang
awam menggunakan penglihatan yang yakin, sementara orang khusus menggunakan
ilmu-yaqin untuk memandang kebesaran Allah. Dalam hal ini, perlindungan terhadap
akal dari pemikiran duniawi penting agar pandangan terhadap kebenaran tidak
terganggu. Al-Qushairi mengibaratkan rizqi seperti air yang memberi kehidupan
namun bisa membawa bencana. Tafakkur adalah pengamatan mendalam pada tempat
yang tepat, memahami tujuan penciptaan dan hikmah di baliknya, memperkuat
keyakinan, dan menghindari keraguan. Kebesaran Alquran di gambarkan ketika
diturunkan pada gunung, yang tidak mampu menerimanya, agar manusia berfikir. Di
era modern, tafakkur diterapkan dengan menghargai Allah, mengembangkan
peradaban seimbang antara teknologi dan spiritualitas. Teknologi, jika digunakan
bijak, memungkinkan membuka wawasan keimanan, pemahaman agama, dan
kesebsaran ciptaan Allah. Dalam perubahan, manusia mengamati kehendak Allah
melalui tafakkur, mengungkap manfaat tersembunyi dibalik alam semesta, termasuk
munculnya teknologi canggih.
Kata Kunci: Tafsir, Tafakkur, Lathaif Al-Isyarat, dan Al-Qushairi
Tidak tersedia versi lain