Skripsi IAT
MAKANAN DALAM AL-QUR'AN STUDI KOMPARATIF PENAFSIRAN BUYA HAMKA DAN M. QURAISH SHIHAB
Islam adalah agama yang lengkap bagi umat-Nya. Al-Qur’an dan hadis
Rasulullah Saw menjadi dua pedoman hidup yang lebih dari cukup untuk mencapai
berkah dan rida-Nya. Kesempurnaan Islam terletak pada syariah yang mengatur
segala aspek kehidupan manusia. Tujuannya tidak lain agar manusia, terutama umat
Islam, mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Salah satu aspek yang
diperhatikan Islam adalah kesehatan. Rasulullah saw mencontohkan gaya hidup
Islami yang sehat, salah satunya dalam mengkonsumsi makanan. Penelitian ini akan
membahas tiga masalah, yaitu, 1) Penafsiran Buya Hamka dan Qurasih Shihab
tentang makanan sehat dalam Al-Qur’an 2) Perbedaan dan persamaan penafsiran
Buya Hamka dan Qurasih Shihab tentang makanan sehat dalam Al-Qur’an 3)
Implikasi penafsiran dua tokoh tersebut bagi kehidupan masyarakat modern saat
ini.
Penelitian merupakan penelitian kualitatif dengan berbasis pada data
kepustakaan. Sumber primernya adalah kitab tafsir Al-Azhar dan tafsir Al-Misbah.
Dan didukung dengan sumber-sumber skunder yang relevan. Model analisis data
dalam penelitian ini adalah menekankan pada analisis perbandingan (muqarin).
Sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa, menurut Buya Hamka
makanlah makanan yang sehat yang sudah disediakan oleh Allah seperti buah-
buahan, tumbuh serta binatang ternak, sedangkan menurut Quraish Shihab, tidak
semua yang halal itu baik, oleh karena itu, makananlah makanan yang sehat,
bermanfaat lagi bergizi dan berakibat baik pada tubuh. 2) Buya Hamka dan Quraish
Shihab menjelaskan tentang makanan halal, Buya Hamka menyebutkan beberapa
macam kandungan makanan seperti vitamin, zat putih telur, zat besi, zat asam,
kalori dan hormon. Sedangkan Quraish Shihab tidak menyebutkan hal itu dalam
tafsirnya. 3) hendaklah mengonsumsi makanan yang baik untuk kesehatan tubuh.
Seperti menu “4 sehat 5 sempurna”.
Kata kunci: Makanan Sehat, al-Qur’an, tafsir al-Azhar dan tafsir al-Mishbah
Tidak tersedia versi lain